Share Your Ideas !

Pada dasarnya Penduduk dengan Kebudayaan itu mempunyai keterkaitan yang kuat, karena dari kebudayaan itu sendiri akan terlahir norma-norma dalam kehidupan, yang memacu kepada sikap atau perilaku dari individu itu sendiri. apasih definisi dari Penduduk ? dan apasih definisi dari kebudayaan ? dan apa hubungannya ? mari kita bahas satu per satu.

Dalam Sosiologi definisi Penduduk adalah kumpulan manusia yang menempati wilayah geografi dan ruang tertentu.

Definisi secara umum bahwa suatu individu ataupun kelompok bisa dikatakan sudah menjadi penduduk resmi suatu negara jika individu tersebut telah mendiami suatu negara dalam jangka waktu yang ditentukan negara tersebut dan mendapatkan surat pengakuan dari resmi dari pemerintahan negara tersebut, dengan kata lain dia mendapat pengakuan kewarganegaraan dari negara tersebut. berikut ada 2 macam cara mendapatkan kewarganegaraan resmi menurut UU yang berlaku di Indonesia:

     ♦ Menurut Kelahiran
anak yang lahir dari ayah dan ibu yang sah menjadi kewarganegaraan negara tersebut. cotoh, ketika anak lahir dari ayah dan ibunya warga negara Indonesia maka secara otomatis anak itu juga menjadi warga negara Indonesia.

     ♦ Melalui Pengangkatan
Jika seorang anak kecil yang belum tau kewarganegaraannya lalu ada WNI yang ingin mengangkatnya dan mendapatkan penetapan dari pengadilan maka anak tersebut resmi menjadi WNI.

     ♦ Melalui Pewarganegaraan
jika ada seorang WNA yang ingin menjadi WNI dia harus tinggal di Indonesia selama 10 tahun tidak berturut-turut atau setidaknya 5 tahun berturut-turut, bersih dalam hukum dan umurnya pun di atas 18 tahun serta punya pekerjaan/penghasilan tetap di Indonesia, dia bisa menjadi WNI dan dia tidak dapat mempunyai kewarganegaraan ganda.


     ♦ Melalui Perkawinan
Jika ada seorang WNA yang menikahi WNI sah secara hukum, dia dapat memilih menjadi WNI dengan cara berikrar didepan pemerintah yang bersangkutan.

 Adapun definisi Penduduk menurut para ahli:


♠ JONNY PURBA

♠ SRIJANTI & A. RAHMAN

♠ AHMAD YANI & MAMAT RAHMAT

♠ WALUYO, SUWARDI, AGUNG FERYANTO, TRI HARHANTO

♠ P.N.H SIMANJUNTAK
♠ Dr. KARTOMO

♠ AA NURDIMAN
 Penduduk adalah mereka yang menetap dan berdomisili dalam suatu negara

♠ SRI MURTONO, HASSAN SURYONO, MARTIYONO
♠ TIM MATRIX MEDIA LITERATA


2. Analisa Masalah

Permasalahan suatu penduduk biasanya tidak jauh dari kualitatif dan kuantitaif. salah satu faktor kemajuan suatu negara adalah seberapa banyak penduduk di negara tersebut dan seberapa produktif kah mereka. berikut penjelasannya .

 ◘ Besarnya Jumlah Penduduk

Kepadatan Penduduk di suatu negara menjadi hal yang sangat diperhatikan di setiap negara. di karenakan semakin padat negara tersebut semakin banyak butuh sumber daya alam dan lapangan kerja, jika hal itu tidak dapat terpenuhi maka keseimbangan tidak akan tercipta, akibatnya rasio akan ketergantungan tinggi sehingga negara memiliki tanggungan yang besar untuk penduduknya yang dapat menghambat pembangunan dan angka pengangguran menjadi tinggi. ada 2 faktor yang mempengaruhi besarnya jumlah penduduk disuatu negara ataupun daerah.

 1. Tingginya Tingkat Pertumbuhan Penduduk (Kuantitatif)



 2. Persebaran Penduduk yang Tidak Merata (Kuantitatif)

Kepadatan jumlah penduduk disuatu wilayah dibandingkan dengan luas wilayahnya yang dihitung jiwa per km kuadrat. Berdasarkan hasil survey di Indonesia banyak wilayah Indonesia yang persebaran penduduknya tidak merata. faktor yang mempengaruhinya adalah banyaknya warga desa yang berbondong-bondong ke jakarta (Urbanisasi) dengan tujuan mengadu nasib. yang mengakibatkan Jakarta penuh dengan pendatang dari desa dan desa menjadi sedikit penduduknya. dan itu menjadi PR berat bagi jakarta karena harus menyediakan lapangan kerja untuk para pendatang, kalau tidak mencukupi maka angka kemiskinan akan semakin tinggi.


 3. Pendidikan yang Rendah (Kualitatif)

Kurangnya kesadaran masyarakat Indonesia akan pentingnya Pendidikan maka angka pendidikan di Indonesia masih rendah meskipun Indonesia sudah menggalakkan wajib belajar 9 tahun namun ada beberapa wilayah di Indonesia yang masih belum terlaksana mengingat banyaknya pulau di Indonesia dan belum di jangkau oleh pihak survey pendidikan Indonesia. dan meskipun di jakarta pun sudah wajib belajar 12 tahun masih saja banyak orang tua yang tidak membiarkan anaknya untuk bersekolah dengan alasan tidak ada biaya untuk sekolah padahal pihak pemerintah sudah menggratiskan biaya sekolah Negri. Namun ada juga beberapa yang bersekolah namun masih menjadi pengangguran, ini dikarenakan faktor kualitas dari individu itu sendiri yang kurang dapat bersaing meraih lapangan kerja.
Dampak dari itu semua adalah angka pengangguran menjadi semakin tinggi , seperti yang kita lihat di gambar sebelah. seperti yang kita lihat angka pengangguran tertinggi yaitu lulusan SMA. namun bukan berarti kita tidak harus SMA karena percuma, karena kebanyakan orang bilang " untuk apa sekolah ? toh SMA juga banyak yang nganggur kan, bahkan lulusan sarjana juga banyak yang nganggur" itu bukan lah suatu alasan untuk seorang anak mendapatkan pendidikan.

 4. Angka Kemiskinan Tinggi (Kualitatif)











3. Solusi
 Untuk mencapai pemerataan yang merata sebaiknya pihak pemerintah menggalakkan program Transmigrasi. Transmigrasi yaitu memindahkan penduduk dari wilayah yang padat penduduknya ke tempat yang sedikit penduduknya lebih tepatnya perpindahan penduduk dari kota ke desa, karena banyak warga jakarta yang tidak punya KTP asli jakarta dan yang tinggal ditempat yang bukan seharusnya dikembalikan saja ketempat asalnya. dan lebih digalakkan untuk program KB dan lebih sering diadakan seminar mengenai "dua anak lebih baik".Dari solusi itu kita bisa berharap bahwa lapangan kerja dengan sumber daya manusia yang ada seimbang jadi bisa menurunkan angka kemiskinan. dan memfokuskan di bidang pendidikan untuk wajib belajar 12 tahun yang merata se-Indonesia dan membuat lulusan-lulusan yang lebih berkarakter sehingga bisa bersaing di zaman ini.

Ref:
https://www.scribd.com